Data Siana – Dukungan terhadap Hj Rukmini untuk mencalonkan Wali Kota Probolinggo, terus mengalir, bak air terjun. Dukungan kali ini datang dari puluhan Ojek Online (Ojol) yang biasa mangkal di Museum kota setempat.
Kedatangan Rukmini dipelataran mueum sisi selatan, Minggu (15/01) siang menjelang sore, disambut sederhana, namun meriah. Acara silaturahim yang berlangsung dibawah rerimbunan pohon mangga itu, mengalir.
Tidak protokol atau pemandu acara yang merahkan. Dari awal hingga penutupan berlangsung santai diselingi gelak-tawa. Percakapan yang disentil sejumlah ojol dijawab oleh Rukmini dengan enteng dan penuh humor.
Tak hanya soal kota, krisis ekonomi global yang diprediksi akan melanda sejumlah negara di dunia tahun ini, juga diperbincangkan. Rukmin berharap, berita tentang krisis ekonomi global tersebut tidak sampai masuk ke Indonesia. Terutama, kota Probolinggo.
Bahkan, perempuan yang pernah memimpin Kota Probbolinggo, Jawa Timur ini menyentil soal UMR (Upah Minimum Regional) dan UMK (Upah Minimum Kota atau Kabupaten). Dikatakan, UMK atau UMR Indonesia, jauh jika disbanding dengan upah minimum dunia.
Menurut Rukmini, upah minimum dunia tahun 2019 sebesar Rp6 juta setiap bulan. Jika setiap tahun naik, maka saat ini sudah lebih dari itu. Mudah-mudahan di Indonesia suatu saat UMK atau UMR-nya seperti itu,” katanya sambil tertawa.
P_erempuan yang pernag menjadi anggota DPRD dari Fraksi PDIP ini, juga menyentil soal AP_BD kota Probolinggo. Dibanding saat dirinya menjabat wali Kota Probolinggo, APBD kota saat ini lebih tinggi alias ada kenaikan.
“Sekarang APBD kita sudah Rp 1 triliun. Dulu saat saya Rp800 juta. Mudah-mudahan kedepannya naik terus,” harapnya.
Bicara sola pengangguran, saat dirinya memimpin Kota Probolinggo, setiap tahun jumlah angkatan kerja bertambah. Berbanding lurus dengan jumlah kelulusan sekolah dan Perguruan Tinggi. “Kalau pengangguran, setiap tahunnya naik 10 persen. Itu masa saya,” terangnya.
Jika penduduk Kota Probolinggo saat ini berjumlah 220 ribu, maka pengangguran atau warga yang belum mendapat pekerjaan sekitar 22 ribu orang. Jumlah pengangguran sebesar itu untuk kota sedang seperti Kota Probolinggo, cukup tinggi.
Terkait harapan ojol, agar nanti kalau terpilih dan ditakdirkan jadi wali kota untuk kedua kalinya, agar tidak melupakan mereka. Rukmini menjawab, mudah-mudahan selalu mendapat ridlo dari Tuhan yang Maha Esa. Sehingga tidak lupa pada warga yang telah mendukung dan memilihnya.
“Alhamdulillah, mudah-mudahan harapan dan keinginan kita semua terwujud. Tidak ada yang lupa diantara kita. Yang pentiong sabar,” pinta Rukmini.
Hernati Mediani (55) salah seorang ojek perempuan berterus terang, kedatangan Rukmini ke tempat mangkal ojol atas permintaan teman-temannya, termasuk dirinya. Karena, mereka mendengar Rukmini, akan nyalon lagi.
“Kami kan kepingin ketemu langsung. Karena kami mendengar beliaunya mau nyalon lagi. Ya, kami pingin silaturahim, makanya kami datangkan beliaunya,” ujar Hermati.
Saat ditanya, apakah nantinya akan mendukung Hj Rukminia, dengan tegas Hermati memastikan. “Lah buat apa kami mendatangkan beliau. Ya, pastilah kami dukung. Bukan bu Rukmini yang minta dukungan, tapi kamilah yang mendukung,” pungkasnya.